Kesepakatan Peran Bersama Lintas Agama Masif Disosialisasikan, Program Desa Moderasi Beragama di Linggoasri

- Rabu, 28 Desember 2022 | 20:34 WIB
SOSIALISASI : Warga di Desa Linggoasri Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, mengikuti sosialisasi kesepakatan peran bersama lintas agama dalam rangka menuju Desa Moderasi Beragama yang digagas Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur. Foto : (suaramerdeka-pantura.com/dok)
SOSIALISASI : Warga di Desa Linggoasri Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, mengikuti sosialisasi kesepakatan peran bersama lintas agama dalam rangka menuju Desa Moderasi Beragama yang digagas Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur. Foto : (suaramerdeka-pantura.com/dok)

PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com - Tim Pemberdayaan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, secara masif mensosialisasikan kesepakatan peran bersama lintas agama di Desa LInggoasri Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Mereka secara maraton, turun langsung dan membaur bersama masyarakat dalam rangka penguatan pemahaman Moderasi Beragama di desa setempat. Hal itu dilakukan, lantaran Desa LInggoasri dijadikan sebagai pilot project Program Desa Moderasi Beragama.

Kesepakatan bersama lintas agama tersebut merupakan hasil dari workshop dan Focus Group Discusion (FGD) Moderasi Beragama, dan Sadar Kerukunan yang difasilitasi Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur di Balai Desa LInggoasri, Rabu 30 November 2022 lalu. Sosialisasi dimaksud digelar diseluruh padukuhan di wilayah Desa LInggoasri.

Sosialisasi perdana digelar di Dukuh Sadang, Senin 5 Desember 2022. Adanya sosialisasi, direspon positif oleh warga. “Kami sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan tersebut dan semoga masyarakat Dukuh Sadang semakin rukun," tutur Suripto, warga dukuh setempat.

Berikutnya, sosialisasi yang sama dilaksanakan di Pure Kalingga, Kamis 8 Desember 2022. Tim ditemui Taswono (pemangku Agama Hindu). Respon positif dari warga pun sama. “Saya mendukung acara ini, karena secara tidak langsung mempererat tali persaudaraan dan toleransi beragama," terang Waris.

Sosialisasi berikutnya, di Masjid Dukuh Yoserejo, Senin 12 Desember 2022. Kemudian, sosialisasi di Dukuh Lingga, Kamis 15 Desember 2022. “Kami selaku pemuda sangat mendukung kegiatan ini, untuk menjaga NKRI Harga Mati," tegas Arsyad, warga Dukuh Yoserejo.

Tak hanya berhenti disitu, Tim Pemberadayaan UIN Gus Dur, terus bergerak, dan mensosialisasikan yang sama di Dukuh Bojonglarang, Minggu 25 Desember 2022. “Semoga dengan diadakan kegiatan ini, bisa menambah wawasan dalam Moderasi Beragama oleh masyarakat," imbuh Mustakim.

Terakhir, sosialisasi digelar di Dukuh Rejosari, Senin 26 Desember 2022. Sosialisasi yang sama juga dilakukan dalam kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat LInggoasri. Diantaranya, tahlilan, manaqiban, pengajian, Irmas dan lain sebagainya oleh warga beragama mulsim. Sementara, pada penganut agama Hindu terdapat kegiatan purnama tilem di Pure Linggo.

Iskandar, selaku Koordinator Sosialisasi Moderasi Beragama dan Kesepakatan menjelaskan, penguatan Moderasi Beragama yang disampaikan oleh tim perbedayaan meliputi pemahaman apa itu Moderasi Beragama, Moderasi Beragama berarti cara beragama dengan menggunakan jalan tengah sesuai pengertian moderat.

"Dengan cara moderat ini seseorang diharapkan tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Selain itu juga dijelaskan mengenai prinsip Moderasi Beragama," terang Iskandar.

Dikatakan, pada prinsipnya ada dua yaitu adil dan berimbang. Bersikap adil,  menurutnya berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya seraya melaksanakannya secara baik dan secepat mungkin. Sedangkan sikap berimbang berarti selalu berada di tengah di antara dua kutub.

"Dalam hal ibadah misalnya, seorang moderat yakin bahwa beragama adalah melakukan pengabdian kepada Tuhan dalam bentuk menjalankan ajaran-Nya yang berorientasi pada upaya untuk memuliakan manusia," imbuhnya.

Sementara, Syamsul Bakhri, selaku Ketua Tim Pemberdayaan UIN Gus Dur menambahkan, sosialisasi Moderasi Beragama dan kesepakatan bersama elit strategis LInggoasri ini merupakan project ke-lima dari beberapa project yang sudah berlangsung sebelumnya.

Dijelaskan Syamsul, pertama, Mapping Religious and Culture, untuk memetakan potensi budaya dan agama. Kedua, workshop dan Focus Group Discussion untuk penguatan Moderasi Beragama dan merumuskan kesepakatan bersama lintas agama. Ketiga, pembuatan buku sejarah, tradisi, dan budaya LInggoasri. Ke-empat, Religious Moderation Camp, ke-lima project pembuatan video dokumenter, dan project ke-enam launching atau pengesahan Desa LInggoasri sebagai desa Moderasi Beragama dan sadar kerukunan.

Editor: Yanuar Oky Budi Saputra

Tags

Terkini

Besok, Unikal Gelar Wisuda bagi 466 Mahasiswa

Jumat, 17 Maret 2023 | 18:14 WIB

Unikal-Muamalat Institute Jalin Kerja Sama

Rabu, 8 Maret 2023 | 16:10 WIB

Meriah, Pesta Siaga Kabupaten Pemalang

Selasa, 28 Februari 2023 | 21:11 WIB

Hujan Tak Halangi Pesta Siaga Kwaran Taman

Selasa, 21 Februari 2023 | 11:22 WIB
X