PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com – Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan (Unikal) menyelenggarakan Fisheries Expo di Gedung C Unikal, Selasa (20/12). Fisheries Expo menjadi ruang belajar tentang sektor perikanan.
Ketua Penyelenggara Fisheries Expo, Ashari Fahrurozi mengatakan, Fisheries Expo bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih tahu dan mengenal sektor perikanan. “Fisheries Expo” menampilkan maket bagan ikan, berbagai olahan makanan berbahan baku ikan, aquascape, aquarium dan obat-obatan untuk ikan.
Ada berbagai maket bagan ikan yang dipamerkan. Di antaranya keramba jaring apung, yaitu salah satu wadah budidaya perairan yang ditempatkan di badan air dalam seperti waduk, rawa, danau dan laut.
Selain itu, ada keramba jaring apung bundar. Yakni sarana pemeliharaan ikan yang menggunakan jaring sebagai bagian utama. Pemeliharaan ikan menggunakan keramba jaring bundar ini umumnya digunakan di perairan laut. Ada pula jaring angkat tancap dan keramba jaring apung budidaya rumput laut.
Jaring angkat tancap adalah alat penangkap ikan yang dioperasikan dengan cara diturunkan ke dalam perairan dan diangkat kembali setelah banyak ikan di atasnya. Sedangkan keramba jaring apung budidaya rumput laut yakni salah satu wadah budidaya rumput laut yang cukup ideal yang ditempatkan di badan air laut yang tidak terlalu dalam.
Menurut Ashari, maket bagan ikan yang dipamerkan merupakan hasil dari tugas dan praktikum mahasiswa Fakultas Perikanan Unikal untuk mata kuliah manajemen marikultur. Maket bagan ikan tersebut dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak digunakan, seperti kardus bekas, stick es krim dan paralon bekas.
“Karena di sini terkendala lapangan, fasilitas di laut susah, kami memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat maket sehingga mahasiswa mempunyai gambaran bagaimana membangun maket atau membangun keramba jaring apung di laut,” terangnya.
Sementara itu, berbagai olahan makanan berbahan baku ikan yang dipamerkan antara lain bakso dan dimsum. Adapun obat-obatan untuk ikan yang dipamerkan di antaranya berupa rebusan ketapang, daun ketapang kering, dan ekstrak ketapang. Berbagai olahan daun ketapang tersebut dibuat mahasiswa Fakultas Perikanan Unikal.
“Daun ketapang yang tadinya tidak punya nilai ekonomis karena hanya menjadi sampah, diolah sehingga bernilai ekonomis yang bisa diperjualbelikan. Berbagai penelitian menunjukkan daun ketapang memiliki banyak manfaat untuk ikan,” papar Ashari.
Salah satu mahasiswa yang mengolah daun ketapang adalah M Bagus Septianto. Pada Fisheries Expo, mahasiswa semester VII Fakultas Perikanan Unikal tersebut menjual ekstrak ketapang. “Manfaat ekstrak ketapang ini di antaranya menjaga kestabilan air, mengobati luka pada ikan, meningkatkan imun tubuh ikan dan mencegah stres pada ikan,” papar Bagus.
Ketua Pengurus Yayasan Samarthya Mahotsaha Paramadharma Mohamad Rizal berharap, Fisheries Expo bisa mendorong mahasiswa Unikal untuk berkreativitas. “Semoga apa yang dipamerkan mampu mendorong mahasiswa Unikal untuk berkreativitas dan melakukan sesuatu yang berarti bagi pengembangan perikanan,” kata dia didampingi Dekan Fakultas Perikanan Unikal M. Bahrus Syakirin, saat membuka Expo.