KAJEN, suaramerdeka-pantura.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pekalongan akan memastikan jika harga-harga sembako di pasar tetap terjangkau masyarakat. Selain itu, ketersediaan kuota stok sembako juga akan selalu dimonitoring agar tercukupi dengan baik.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pekalongan Susato Widodo menyatakan, berdasarkan rapat secara online dengan Kementerian Perdagangan terkait adanya kenaikan harga sejumlah bahan sembako di pasar, Pemda diminta untuk dapat terus menjaga tingkat inflasi yang ada.
Terkait kenaikan dan kelangkaan stok minyak goreng kemasan bersubsidi, pihaknya sudah mendatangi salah satu distributornya yakni Pelita Hati diketahui kalau Harga Eceran Tertinggi (HET) produk tersebut sudah keluar.
Baca Juga: Empat Rumah Warga Terkena Longsor Talud Jalan Kecil di Dukuh Krajan Desa Depok Kecamatan Lebakbarang
''Tinggal diawasi untuk distribusinya saja. Kalau stok, Insya Allah sesuai kuota ada. Kami akan pastikan pedagang maupun agen menjual minyak goreng kemasan sesuai dengan HET. Kalau jumlah angka stok kuotanya belum diketahui pastinya, tapi yang pasti dapat banyak,'' ujar dia, Kamis 16 Februari 2023.
Sementara itu terkait monitoring harga-harga sembako di pasar-pasar tradisional, Susanto Widodo mengaku Disperindag Kabupaten Pekalongan telah rutin melaksanakannya sepekan sekali.
Diketahui, memang ada eskalasi harga sejumlah komoditi sembako namun stoknya sebenarnya ada. Secara teoritis, ungkap Susanto Widodo, kalau kondisi barang banyak berarti harga harusnya tetap stabil atau bahkan bisa menjadi murah.
''Jadi, ini seperti anomali karena harga naik padahal stok sembako di pasar tersedia. Kami sudah mencoba mengurai permasalahan ini untuk dikaji, apakah karena ada kenaikan distribusi di transportasinya atau di pemasok dan lain sebagainya,'' kata dia.
Disampaikannya, Disperindag Kabupaten Pekalongan setiap pekan sudah evaluasi bahkan telah melakukan rapat dengan Kementerian Perdagangan dan diminta menjaga stabilisasi harga sembako di pasar. Untuk membuat masyarakat agar mendapatkan sembako dengan harga terjangkau dan stok tersedia di pasar.
''Kami masih tetap mendorong daya beli masyarakat agar meningkat. Kalau langkah konkret, nanti kami akan melangkah dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan bidang perekonomian, untuk melakukan semacam gerakan mengendalikan harga-harga barang sembako di pasar,'' ungkap dia.
''Salah satunya melalui operasi pasar. Kami bahkan ada rencana untuk mengadakan kegiatan pasar murah,'' papar dia.
Untuk sementara ini harga sejumlah sembako di pasar-pasar tradisional dan toko kelontong, lanjut Susanto Widodo, untuk harga minyak goreng kemasan masih berada di kisaran Rp16 ribu, telur untuk 1/2 kilogramnya seharga Rp15 ribu, beras premium dan medium seharga Rp10 ribu hingga Rp12 ribu, sedangkan harga komoditi lainnya cenderung stabil.