Ditegaskannya, kehadiran dirinya di Mapolres Pekalongan bukan berkapasitas sebagai ketua Ormas, karena permasalahan tersebut tidak kaitannya dengan keterlibatan Ormas-ormas tertentu.
Baca Juga: Bupati Pekalongan Meminta 855 PPS yang Dilantik Dapat Berlaku Netral, Berintegritas, dan Profesional
''Saya datang ke Mapolres Pekalongan sebagai orang yang dituakan kepada Ormas-ormas di Kabupaten Pekalongan. Hal itu karena saya diberi kepercayaan oleh sejumlah Ormas besar untuk menjadi Dewan Pembina. Jadi, saya pikir punya tanggung jawab besar untuk membuat Kabupaten Pekalongan tetap dalam situasi kondusif,'' papar dia.
Dibenarkannya, jika beberapa waktu lalu ada pemukulan yang terjadi dengan pengeroyokan. Namun, diduga ada beberapa pihak yang mencoba mengadu domba dengan membawa nama-nama Ormas tertentu.
''Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada keterlibatan Ormas dalam kejadian tersebut. Ini menjadi urusan dari pihak-pihak yang berantem tersebut, sehingga mereka tidak boleh membawa-bawa nama Ormas tertentu,'' ucap dia.
''Dalam hal ini, saya hanya ingin membantu masyarakat di Kabupaten Pekalongan yang punya masalah. Itu saja,'' ungkap dia, yang juga merupakan suami dari Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
Ashraf berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran kepada pihak-pihak yang terlibat agar tidak boleh lagi membawa-bawa nama Ormas secara sembarangan.
''Mudah-mudahan tidak lagi ada yang mengatasnamakan Ormas dan sok-sok preman yang berlagak ke sana ke mari. Kita bisa lihat sekarang, sehebat apapun mereka, tidak akan bisa melawan hukum bila melakukan pelanggaran,'' terang dia.
''Mereka akan ditangkap dan ditahan jika berani melakukan hal terasbut. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua,'' pungkas dia.