Imlek, Museum Batik Pamerkan Motif Kelengan

- Jumat, 27 Januari 2023 | 15:02 WIB
Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Akhmad Asror mendampingi petugas Museum Batik Pekalongan mengecek kain batik motif kelengan yang digerai di ruang pamer Museum Batik Pekalongan.
Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Akhmad Asror mendampingi petugas Museum Batik Pekalongan mengecek kain batik motif kelengan yang digerai di ruang pamer Museum Batik Pekalongan.

PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com – Museum Batik Pekalongan memamerkan kain batik motif kelengan pada momentum perayaan tahun baru Imlek tahun ini. Motif kelengan adalah motif yang dahulu digunakan orang-orang Tionghoa yang bermukim di Kota Pekalongan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Batik Pekalongan, Akhmad Asror menjelaskan, batik motif kelengan hanya memiliki dua warna. “Warna putih sebagai warna dasar kain dan warna biru yang banyak dibuat di Kota Pekalongan pada saat itu,” terangnya, Jumat (27/1).

Menurutnya, proses pewarnaan batik motif kelengan sangat sederhana. Yakni menutup permukaan kain dengan malam menurut motif yang diinginkan, kemudian dicelup pewarna batik. Batik motif kelengan ini biasa digunakan oleh masyarakat Tionghoa ketika sedang  berkabung atau berduka.

Asror menjelaskan, kain batik motif kelengan yang dipajang di ruang pamer Museum Batik Pekalongan merupakan karya dari masyarakat Kota Pekalongan yang dulu bertempat tinggal di Jalan Belimbing, Sampangan.

"Yang mendonasikan kain batik kelengan ini awalnya memang bukan dari keluarga dari pengrajinnya langsung. Kain batik kelengan sudah dibeli dan dibawa ke luar negeri. Kemudian pada tahun 2012 lalu, ada seorang warga Belanda bernama Sandra Niesen yang kebetulan datang ke Kota Pekalongan menyumbangkan salah satu batik yang berasal dari Kota Pekalongan ini," paparnya.

Belum lama ini, lanjut dia, cucu dari perajin kain batik kelengan tersebut sempat berkunjung ke Museum Batik dan melihat karya batik dari neneknya tersebut. Menurut sang cucu, dulu neneknya bekerja memproduksi batik di Kota Pekalongan.

"Kami memamerkan salah satu kain batik hasil karya dari pengrajin Tionghoa untuk memperliatkan bahwa Kota Pekalongan ini kaya akan budaya dan etnis. Walaupun multikurtural, dari dulu hingga sekarang masyarakatnya tetap guyub rukun dan berdampingan satu sama lain," jelasnya.

Lebih lanjut Asror mengatakan, dengan memamerkan batik kelengan tersebut, selain menambah koleksi kain batik di Museum Batik, juga sebagai penanda jika batik Pekalongan multikultural. Banyak sekali kebudayaan yang mempengaruhi terciptanya kain batik yang indah khas Kota Pekalongan.

“Salah satunya dari pengaruh budaya etnis peranakan Tionghoa yang ada di Kota Pekalongan pada saat itu yang tentu jumlahnya tidak sedikit dan memproduksi batik dari dulu hingga saat ini,” tambahnya.

Editor: Nur Khoerudin

Tags

Terkini

Kota Pekalongan Diharapkan Capai UHC Tahun Ini

Kamis, 16 Maret 2023 | 15:18 WIB

Seno Terpilih sebagai Ketua KNPI Kota Pekalongan

Senin, 13 Maret 2023 | 17:46 WIB

Dongkrak PAD Kota Pekalongan, Muara Sungai Dikeruk

Minggu, 12 Maret 2023 | 17:29 WIB
X