KAJEN, suaramerdeka-pantura.com - DPRD Kabupaten Pekalongan meninjau bakal lahan yang akan digunakan untuk pembangunan tanggul dan rumah pompa penanganan banjir serta rob di Kecamatan Tirto. Meliputi empat desa terdampak banjir dan rob terparah di Desa Mulyorejo, Desa Tegaldowo, Desa Jeruksari, dan Desa Karangjompo.
Rencananya pembangunan dilaksanakan secara pentahelix (lintas instansi), antara Pemerintah Pusat, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Untuk penyediaan lahan pembangunan tanggul dan rumah pompa, penganggaran berasal dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan, dan desain dari Pemprov Jawa Tengah.
''Masyarakat tentunya berharap pembangunan tanggul dan rumah pompa tersebut dapat segera direalisasikan,'' ujar Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Hj Hindun bersama dengan Kades dan OPD terkait, saat meninjau lokasi bakal lahan pembangunan tanggul dan rumah pompa, Jumat 16 Januari 2023.
Baca Juga: Pelaporan Razia Tempat Hiburan Diduga Dilatarbelakangi Permasalahan Pribadi
Penanganan banjir dan rob, kata Hindun, akan diawali dengan pembangunan tanggul di muara pertemuan Sungai Bremi dan Sungai Meduri. Dilanjutkan pembangunan parapet, maupun long storage yang menghubungkannya ke desa-desa sekitar.
''Harapannya, nanti air yang dari desa bisa terpompa dan dibuang ke laut. Sementara air laut yang karena ada tanggul, maka tidak dapat masuk ke sungai yang kemudian bisa melimpas ke daratan,'' terang dia.
Hindun berharap, mudah-mudahan pembangunan tanggul dan rumah pompa ini bisa terealisasi. Dirinya meminta Dinas PU dan Taru Kabupaten Pekalongan melalui bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), agar berkonsentrasi terhadap pembangunan ini sehingga bisa berjalan dengan baik.
''Untuk 2023 masih tahap identifikasi lahan, kami minta Kades Jeruksari membantu Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam menyiapkan lahan. Harapannya, nanti 2024 pembangunan tanggul dan rumah pompa sudah terealisasi baik, agar desa-desa yang terkena banjir dan rob di Kecamatan Tirto dan sekitarnya bisa teratasi,'' kata dia.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul, menyampaikan langkah-langkah yang terdekat yang harus dikerjakan Pemerintah Kabupaten Pekalongan yaitu mematangkan penyiapan lahan untuk rumah pompa dan tanggul sebisa mungkin dilaksanakan dalam waktu dekat, setidaknya pada Februari 2023.
''Lahan yang akan digunakan tanggul dan rumah pompa tersebut akan ditukar guling (ruislag) dengan lahan milik pemerintah daerah yang belum digunakan,'' beber dia.
Sementara konsep dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah pun sudah disetujui para kepala desa dan masyarakat sekitar.
Terkait pembangunan tanggul penutupan pertemuan Sungai Meduri dan Sungai Bremi, kemudian pembangunan parapet sampai dengan Jembatan Sabar Menanti, dan normalisasi sungai. Selain itu juga dilakukan pembangunan jalan sebakung hingga ujung, sesuai dengan desain yang ada.
Artikel Terkait
Relawan PMI Diharapkan Miliki Bekal Cukup Tangani Bencana Alam dan Berjiwa Kemanusiaan yang Tinggi
Banjir Setinggi Sekitar 1 Meter di Sejumlah Wilayah di Kabupaten Pekalongan, 899 Warga Terpaksa Mengungsi
Peduli Terhadap Pengungsi Korban Banjir, PWI Kabupaten Pekalongan Berikan Bantuan Pakaian Layak Pakai
Merespon Permintaan Korban Banjir, Dekranasda Kabupaten Pekalongan Salurkan Bantuan Pompa Penyedot Banjir
PNM Cabang Tegal Salurkan Bantuan 1.000 Paket Sembako Kepada Korban Bencana Banjir di Kabupaten Pekalongan