PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com - Sebanyak 148 anak TK di Kota Pekalongan dan sekitarnya memeriahkan Gebyar Anak Nusantara yang diselenggarakan SD Islam Nusantara Pekalongan di halaman sekolah tersebut dan Gedung Aswaja, Sabtu (14/1). Gebyar Anak Nusantara digelar untuk menggali minat dan bakat anak.
Gebyar Anak Nusantara dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim. Zaenul mengatakan, setap anak menyimpan potensi untuk dikembangkan. “Anak-anak mempunyai potensi dan kemampuan berbeda-beda. Melalui acara ini, sekolah ingin tahu sejauh mana anak-anak usia dini punya bakat dan peminatan di dunia seni,” kata dia.
Ia berharap, melalui kegiatan tersebut bisa mewujudkan profil pelajar pancasila. “Selain beriman dan bertakwa kepada Tuhan, siswa diharapkan punya sikap kritis analisis dan berinovasi,” sambungnya.
Kepala SD Islam Nusantara Fahmia Sofiana menjelaskan, ada empat lomba yang digelar dalam Gebyar Anak Nusantara hari itu. Yakni lomba mewarnai yang diikuti 97 anak, lomba tahfidz diikuti 23 anak, lomba tari diikuti sembilan anak dan lomba kolase diikuti 19 anak.
"Kami berharap dengan adanya berbagai lomba ini bisa memotivasi anak-anak. Misalnya untuk menghafal Alquran bisa dilakukan sedini mungkin," kata dia.
Selain untuk menggali potensi dan kemampuan anak-anak TK, Gebyar Anak Nusantara juga sebagai upaya untuk memperkenalkan SD Islam Nusantara kepada masyarakat. “Kami berharap, setelah kegiatan ini, orang tua siswa tertarik untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah kami,” harapnya.
Tidak hanya penyelenggaraan berbagai lomba, Gebyar Anak Nusantara hari itu juga diisi dengan Bazar UMKM. Ada 15 stand yang menampilkan berbagai produk yang dihasilkan orang tua siswa SD Islam Nusantara.
Ketua Yayasan Islam Nusantara Masykur Sudja mengatakan, Gebyar Anak Nusantara adalah ajang adu bakat dan kemampuan siswa. Penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan untuk menggali potensi anak-anak TK di Kota Pekalongan dan sekitarnya.
“Lomba dan bazar ini akan menjadi nilai plus untuk dunia pendidikan karena kegiatan ini berupaya mengembangkan potensi atau kemampuan bakat serta keahlian siswa. Mudah-mudahan kegatan ini bisa bermanfaat untuk ikut mengembangkan kemampuan anak-anak,” paparnya.
Sementara itu, Perwakilan Komite Sekolah Zain Laili berharap, Gebyar Anak Nusantara bisa menjadi batu loncatan dan salah satu alat ukur kemampuan siswa. “Semoga setelah ini akan muncul talenta-talenta pada anak-anak. Tinggal bagaimana kita yang ada di sekolah maupun yang terlibat dalam acara ini memfollow-up. Ini menjadi ikhtiar orang tua, sekolah, yayasan dan komite,” paparnya.
