PEMALANG,suaramerdeka-pantura.com - Monumen Perjuangan Panglima Besar Jendral Soedirman di Dukuh Karyan, Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari diresmikan. Peresmian monumen dilakukan oleh Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, baru-baru ini.
Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat monumen Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman diharapkan dapat memberikan banyak pelajaran berharga bagi masyarakat, baik sebagai simbol sejarah maupun inspirasi bagi generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Menurutnya monumen Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman di Dukuh Waryan merupakan simbol sejarah tempat dimana terjadinya pertempuran pejuang Indonesia melawan penjajah pada hari Sabtu, tanggal 8 Januari 1949. Dan monumen tersebut menjadi pengingat bahwa di Kecamatan Pulosari pernah terjadi pertempuran bersejarah dalam upaya mempertahankan kedaulatan NKRI.
” Tepat kiranya jika momentum sejarah tersebut kita kenang dan kita ambil nilai-nilai pelajarannya dengan mendirikan monumen, sehingga generasi muda dapat mengenal dan mengetahui peristiwa sejarah yang terjadi di tempat ini,” papar Mansur.
Ketua DHC BPK 45 Pemalang, Luruh Sayono mengisahkan tepatnya hari Sabtu tanggal 8 Januari 1949 pernah terjadi pertempuran sehari penuh. Di mana pertempuran tersebut merupakan peristiwa penyerangan oleh Kompeni Belanda terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Divisi Siliwangi beserta rombongan pejuang dibantu oleh masyarakat dan pejuang pemuda Pulosari yang bergabung dalam GERBINDO dan pasukan Srikandi.
Sementara itu pembangunan taman dan monumen perjuangan di Dukuh Waryan kata Luruh dilakukan panitia pembangunan. Operasional kegiatan selama Januari sampai dengan Oktober sebesar Rp. 257.236.000.