Anggota Komisi A DPRD Batang Muhammad Zainudin menyampaikan, selama ini kondisi petani khususnya kacang tanah masih mengalami kendala, terutama tentang kepastian harga di pasaran. Karena itu, pola kemitraan seperti ini merupakan upaya menjembatani agar para petani menjadi sejahtera.
'' Nasib petani harus diperhatikan. Jadi kami hadir bersama pengusaha sekaligus eksportir produk kacang olahan untuk membantu meningkatkan penghasilan petani,'' katanya usai mengikuti kegiatan Pertemuan Kemitraan Komoditas Kacang Tanah, di Desa Menjangan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Rabu (9/11).
Dirinya mengatakan, kegiatan ini merupakan bukti nyata dengan mempertemukan mulai dari hulu hingga hilir. Yaitu dengan mempertemukan Manager Farming PT Guna Nusa Era Mandiri, Chandra Kristianto selaku eksportir yang siap menerima hasil panen para petan. Dirinya mengakui, akses jalan bagi petani juga berpengaruh terhadap harga jual.
'' Nanti segera akan dilakukan perbaikan akses jalan. Dengan akses jalan mudah, akan berpengaruh positif terhadap harga jual hasil pertanian,'' katanya.
Manager Farming PT Guna Nusa Era Mandiri Chandra Kristianto menyampaikan alasan terbesar dipilihnya petani di lokal sepeti yang ada di Kabupaten Batang yaitu ingin memberdayakan mereka sehingga kondisinya bisa lebih sejahtera. Dirinya menjelaskan, selama ini produsen kacang olahan memilih produk mentah impor. Namun kini mulai memperhatikan kacang tanah dari para petani lokal guna diolah menjadi produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing di pasar internasional.
'' Dalam satu tahun ada 7 ribu ton kacang yang kami olah jadi produk siap konsumsi. Jika memungkinkan kami menargetkan 20 ton per hari dari petani Batang. Adapun pasokan keseluruhan kacang siap olah sebanyak 100 ton per hari,' tuturnya.
Ia menerangkan, khusus untuk kualitas ekspor, varietas kacang yang dipilih adalah berbiji dua di antaranya Takar dan Kancil. Dari keduanya, pihaknya menyesuaikan bibit varietas mana yang cocok ditanam di sini. Produk rencana akan diekspor ke Malaysia, Singapura, Hongkong, Amerika, Kanada dan Inggris Raya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Batang Susilo Heru Yuwono mengatakan, komoditas kacang tanah di Kabupaten Batang sudah mulai banyak. Para petani dapat memanen antara 1,5 hingga 2 ton untuk tiap hektarnya. Sekarang, kata dia, ada metode baru yang bisa menghasilkan 5 ton per hektar. Ini akan makin mensejahterakan petani.
Heru mengakui, selama ini para petani masih sekadar tanam, belum memahami hulu hingga hilir pangsa pasarnya.
'' Saat ini masih dalam tahap percobaan melalui pola kemitraan bersama eksportir. Jadi sementara penanaman kacang tanah akan dilakukan pada lahan seluas 5 hektar di Desa Menjangan. Baru nanti setelah panennya berhasil akan dikembangkan di tiap kecamatan satu hektar,'' katanya.