Semetara Eri (60) mengaku ketakutan saat terjadi hujan dan angin. "Semuanya terlihat putih. Saya takut sampai kencing di celana," tuturnya.
Selain pasar, kerusakan parah dialami SMA 1 Pagerbarang. Bangunan yang rusak antara lain di ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang tamu, mushola. Plafon ruangan tersebut jebol.
Selain itu dua laboratorium TIK dan ruang multimedia turut terdampak. Ratusan komputer terkena air yang terbawa angin kencang. Pihak sekolah telah mengamankan komputer dan segera mengecek kondisinya.
Dari pantauan di sekolah, para siswa dan guru kerja bakti membersihkan puing-puing plafon dan menjemur mebel dan berkas-berkas yang basah.
Hal sama juga terlihat di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Pagerbarang. Para pegawai dibantu petani membersihkan plafon yang jebol.