Hal tersebut, menurut Hendadi bisa dipicu oleh keengganan pasien ataupun keluarga pasien merujuk perawatannya ke rumah sakit dan tidak melaporkan keadaan pasien ke petugas kesehatan di lingkungan Puskesmas maupun Satgas Jogo Tonggo.
Hal tersebut, menurut Hendadi bisa dipicu oleh keengganan pasien ataupun keluarga pasien merujuk perawatannya ke rumah sakit dan tidak melaporkan keadaan pasien ke petugas kesehatan di lingkungan Puskesmas maupun Satgas Jogo Tonggo.
“Ketika sedang menjalani isolasi mandiri tentunya harus ada komunikasi yang baik dan dukungan dari satgas desa setempat. Satgas desa pun juga harus aktif menanyakan perkembangan warganya yang sedang isolasi mandiri,” jelasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat, Pasar Batang Tutup Pukul 14.00
Untuk itu, Hendadi berpesan untuk seluruh kepala desa supaya mengaktifkan kembali satgas desa di masing-masing wilayahnya. Karena, menurutnya peran satgas desa sangatlah penting.
Lebih lanjut, Hendadi mengungkapkan jika jumlah kasus aktif Covid-19 Kabupaten Tegal sampai dengan Selasa (6/7/2021) berjumlah 657 orang, terdiri dari 294 orang dirawat di rumah sakit dan selebihnya 363 menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny mengatakan, kasus kematian pada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) terus bertambah.
Tercatat sejak awal Juli 2021 hingga sudah ada enam pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumahnya.
Enam orang yang dikabarkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri terdiri dari warga Kecamatan Slawi, Dukuhwaru dan Talang.
Sarmanah mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran pasien isoman bergejala ringan tiba-tiba drop dan mengalami gejala berat.
Dia menduga, munculnya galur baru Covid-19 atau varian delta yang lebih ganas dari varian orisinalnya menjadi faktor pemicu lain penyebab penurunan kondisi pasien.