Dengan demikian, akan masuk perguruan tinggi swasta lain di sekitarnya.
Setelah Universitas Diponegoro saya yakin akan menyusul yang lain. Apalagi di daerah atas Bandar telah tumbuh menjadi kawasan wisata alam yang eksotik, pas lah dengan pendidikan yang tumbuh di daerah bawah."
"Karena itu jangan ada industri atau kegiatan usaha yang bertentangan dengan pendidikan dan pariwisata,'' ujar alumnus Universitas AL Azhar Kairo, Mesir itu.
Baca Juga: Sebulan, 2.610 Orang di Kabupaten Tegal Terpapar Covid-19, 131 Meninggal
Anang menambahkan, gelombang industrialisasi yang masuk ke Batang melalui pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang harus diimbangi dengan penguatan dalam kehidupan keagamaan, moralitas. dan pendidikan.
Karena itu, Pemkab Batang perlu membuat strategi komprehensif guna mengantisipasi dampak dari industrialisasi idengan melibatkan ulama dan tokoh pendidikan.
"Kabupaten Batang ke depan akan menjadi destinasi investasi dunia industri baik skala nasional maupun internasional. Kami berharap Batang juga menjadi destinasi pendidikan baik skala nasional dan internasional,'' ujarnya.
Menurut Anang, gerakan pemberdayaan dilakukan melalui Lazis Tazakka. Delapan asnaf mustahik (penerima zakat) didekati melalui empat program, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah sosial.
"Melalui program ekonomi, kami membantu modal UMKM dan pemberian skil, termasuk 120 suplier bahan baku makanan dan jajanan yang ikut mensuplai kebutuhan pondok. Juga ada 50 pekerja tetap pondok dan 30 orang pekerja bangunan,''ujarnya.
Wakil Ketua Yayasan Teguh Suhardi mengharapkan Pemkab Batang terus pembinaan dan pemberdayaan UMKM, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah terus ditingkatkan. "Itu dalam rangka mengimbangi arus industrialisasi," ujarnya.