PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com - Dalam rangka menjalin sinergitas bersama sekaligus memperingati Hari Adhyaksa Ke-62, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pekalongan menggelar silaturahmi Ulama Umaro se-Eks Karasidenan Pekalongan di halaman kantor kajari setempat, Kamis (7/7) malam. Acara menghadirkan para tokoh berpengaruh di Kota Batik terdiri dari pejabat dan ulama.
Dalam silaturahmi tersebut digelar dialog, dengan narasumber Walikota Achmad Afzan Arslan Djunaid, Ketua DPRD Mochammad Azmi Basyir dan KH Zimam Hanifunnusuk atau Gus Nif, Dandim 0710/Pekalongan Letkol In Rizky Aditya, dan Kajati Jawa Tengah Andi Herman, dengan tema peran ulama dan umaro dalam menjaga keutuhan NKRI.
Menurut Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyatakan, kegiatan serupa sudah sering dilakukan baik itu oleh Pemkot ataupun instansi lain seperti TNI dan Polri. Sehingga harapannya dengan sinergitas ulama dan umaro serta masyarakat maka tercipta lingkungan Kota Pekalongan yang lebih kuat dan tidak terpecah belah demi tetap bersatu mempertahankan NKRI.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah Andi Herman mengatakan bahwa acara silaturahmi ulama umaro sebagai refleksi hari ulang tahun Adhyaksa yang mengusung tema Kejaksaaan ingin menghadirkan kepastian hukum, namun tetap humanis.
"Dalam mewujudkan hal itu, peran ulama sangat penting mengingat kejaksaan dalam menegakkan hukum tidak lepas dari membina sikap dan perilaku masyarakat yang tentunya sejalan dengan dengan peran ulama yang fokus dalam membina umatnya," terangnya.
Pihaknya berharap, melalui silaturahmi tersebut dapat memupuk rasa cinta tanah air dengan slogan NKRI Harga Mati yang digagas Habib Lutfi itu bisa terus diwujudkan, khususnya untuk Kota Pekalongan.
Sementara, Habib Luthfi dalam sesi tausiahnya mengutarakan, pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. "Kekompakan dan kesatuan ini, sebagai benteng Indonesia, jangan sampai memberi kesempatan seujung rambut pun kepada oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa ini," tegasnya.