SLAWI – suaramerdeka-pantura.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, Jaenal Dasmin mengingatkan warga, waspada terhadap datangnya bencana alam di musim penghujan.
Menurutnya, masyarakat harus waspada dan berhati-hati, ketika musim penghujan tiba. Terlebih, intensitas hujan di bulan Februari cukup tinggi.
Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan terjadi bulan Februari.
Baca Juga: Kesal Jalan Rusak, Warga di Banjarharjo Lakukan Aksi Ini
Jaenal mengimbau warga yang tinggal di dataran tinggi, seperti Kecamatan Jatinegara, Bumijawa, dan Bojong selalu waspada.
Sebab memiliki kondisi topografi lereng berupa pegunungan, perbukitan serta aliran sungai deras. Sehingga menjadikan kawasan tersebut rentan bencana, salah satunya tanah longsor.
“Kewaspadaan dini harus dimiliki warga, yang tinggal sepanjang daerah aliran sungai di dataran rendah. Karena limpasan air melimpah dari hulu, dapat berakibat meluapnya sungai, dan berakibat banjir.”
Baca Juga: Lapak Pasmasiwi Bagikan Ponggol di Daerah Terdampak Banjir
Disamping tanah longsor, bencana lain yang acap kali terjadi ketika musim penghujan contohnya banjir, angin kencang, dan tanah bergerak, pada sejumlah titik di Kabupaten Tegal.
Dari data yang diterima pihaknya, per tanggal 1 Januari – 3 Februari, ada 20 bencana, misalnya tanah gerak di Desa Padasari Kecamatan Jatinegara, mengakibatkan 54 rumah mengalami kerusakan.
Disusul banjir di Pakulaut Kecamatan Margasari, dan rumah rusak akibat angin kencang di Danasari, Kedawung, dan Kajenengan Kecamatan Bojong, selain di Desa Traju Kecamatan Bumijawa.
Baca Juga: Enam Desa di Kabupaten Tegal Diterjang Banjir
Lalu banjir di Desa Capar Kecamatan Jatinegara, Desa Tonggara, Desa Penujah, dan Desa Karanganyar Kecamatan Kedungbanten, Desa Balapulang Wetan, dan Desa Pamiritan Kecamatan Balapulang, serta tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah.
Terkait hal itu, Jaenal siap memberikan bantuan penanganan tanggap darurat, seperti tenaga lapangan dan bantuan logistik, antara lain mie instant, sarden, air mineral, dan beras.
Khusus rumah rusak akibat angin kencang, pihaknya bakal memberikan bantuan berupa asbes, triplek, seng, kayu, dan paku untuk penanganan kedaruratan.