SLAWI, suaramerdeka-pantura.com– Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia, membuat industri alat berat di Tegal lesu. Bahkan, titik terendah produksi alat berat yang diproduksi PT Komatsu Indonesia turun hingga 70 persen. Hal itu berimbas pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Tegal yang merupakan supplier PT Komatsu Indonesia.
“Tahun lalu, produksi alat berat barang jadi hanya menyisakan 30 persen, dan penurunan sekitar 70 persen,” kata Direktur Utama PT Komatsu Indonesia, Pratjojo Dewo saat acara Revitalisasi Industri Alat Berat Tegal dengan Program Link And Match dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Kamis (10/6). Dalam kesempatan itu, PT Komatsu Indonesia melakukan penandatangan MoU dengan Himpunan Pemasok Industri Alat Berat Tegal sebagai tindaklanjut dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Dikatakan, kerjasama yang dijalin PT Komatsu dengan IKM komponen alat berat Kabupaten Tegal telah terjalin lebih dari 25 tahun lalu. Industri ini semakin berkembang, termasuk industri komponen pendamping alat berat. Namun, diakuinya sempat terjadi penurunan produksi saat awal Pandemi Covid-19.
Kini, industri alat berat kembali bergair. Hal itu dibuktikan dengan menambah jumlah orderan pada IKM Tegal tiga kali lipat dengan jumlah barang meningkat dua kali lipat.
”Program Link And Match dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka salah satu upaya untuk untuk mengembangkan industri. Jadi mahasiswa semakin pintar, dan industri juga semakin berkembang,” ujarnya.
Menurut dia, IKM Tegal sangat berpotensi untuk dikembangkan. Selama ini, pihaknya hanya sedikit mengambil produk Tegal, karena akses yang jauh.
Namun, setelah adanya jalan tol, akses lebih mudah. Terlebih, IKM Tegal dikenal kemampuannya dalam memproduksi barang, ulet dan menghasilkan kualitas barang yang bagus.
“IKM Tegal bisa bersaing, terpenting bisa menjaga kualitas. Persaingan tidak hanya soal harga, tapi kualitas paling utama,” ujarnya.
Rektor Institut Teknologi Indonesia (ITI) Dr Ir Marzan Aziz Iskandar menuturkan, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan Link and Match antara industri dan kampus. Kampus menyediakan mahasiswa untuk magang di industri. Dari ITI ada 4 mahasiswa dan Trisakti ada 4 mahasiswa yang megang di 6 IKM Kabupaten Tegal selama 6 bulan.
“Mahasiswa difasilitasi PT Komatsu dari mulai transportasi, akomodasi, uang saku dan tempat tinggal. Ini harus dicontoh perusahaan lainnya,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal, Nur Ma’mun sangat mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini dinilai akan menyediakan SDM handal. Pihaknya berharap para mahasiswa bisa membantu IKM Tegal dalam mengembangkan usahanya.
“Kami akan usahakan menfasilitasi program ini sepanjang sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.