Tekan AKI dan AKB, Dinkes Kota Pekalongan Sebar Tim Saber AKI dan AKB ke Puskesmas

- Kamis, 25 Mei 2023 | 13:35 WIB
Dokter spesialis anak tengah memeriksa bayi pada kegiatan Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Saber AKI dan AKB) di Puskesmas Medono, Selasa (23/5).
Dokter spesialis anak tengah memeriksa bayi pada kegiatan Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Saber AKI dan AKB) di Puskesmas Medono, Selasa (23/5).

PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan menyebar Tim Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Saber AKI dan AKB) ke puskesmas-puskesmas di empat kecamatan di Kota Pekalongan. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Pekalongan.

Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Happy Ika Fatmawati menjelaskan, sejak 2022 hingga 23 Mei 2023,  kasus AKI dan AKB di Kota Pekalongan tercatat dua kasus kematian ibu.

“Meskipun tergolong rendah, namun Dinkes bersama Tim Saber AKI dan AKB berupaya agar program Saber AKI dan AKB bisa terus dilaksanakan,”  terangnya, Selasa (23/5).

Rencananya, program Saber AKI dan AKB tahun ini akan dilaksanakan enam kali sepanjang tahun ini. Tim Saber AKI dan AKB akan melaksanakan screening kesehatan dan memberikan layanan konsultasi kepada ibu hamil dan ibu bayi agar kasus AKI dan AKB bisa semakin ditekan. 

Menurutnya, kegiatan Saber AKI dan AKB dibagi menjadi empat wilayah. Yakni Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur, Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Selatan. “Pelaksanaannya di masing-masing UPT puskesmas," sambungnya.

Hari itu, kegiatan Saber AKI dan AKB berada di Puskesmas Medono di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat. Sejak pagi, puluhan ibu hamil dan orang tua membawa anaknya ke Puskesmas Medono untuk diperiksa kesehatan dan tumbuh kembangnya agar terhindar dari risiko anak stunting.

"Kami melibatkan dokter spesialis anak dan dokter obgyn (dokter spesialis kandungan) untuk turun bersama melaksanakan deteksi dini atau screening risiko tinggi kepada ibu dan balita," ujar Happy.

Program Saber AKI dan AKB yang dimulai di Kota Pekalongan sejak tahun 2020 lalu, dinilai telah memberikan pengaruh besar karena dapat mengetahui derajat kesehatan ibu dan anak. Sehingga program tersebut terus digiatkan.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Dokter Spesialis Anak di Puskesmas Medono, dr Riza, SpA menjelaskan, kegiatan Saber AKI dan AKB sebagai langkah screening awal untuk mengetahui ibu dan anak yang memiliki risiko stunting agar bisa segera teratasi sejak dini. Hal itu dilihat dari pola gizi, tumbung kembang dan kebiasaan yang dilakukan.

Namun, menurut dia, masih ada beberapa ibu yang memiliki anak kurang gizi tidak memeriksakannya ke puskesmas atau posyandu terdekat. “Anak stunting biasanya kekurangan malnutrisi. Kami harus screening dari awal sebelum bayi berusia dua tahun," terangnya.

Ia berharap ibu-ibu hamil maupun ibu yang memiliki bayi bisa memeriksakan kandungannya dan berkonsultasi tentang kondisi kesehatan, serta tumbung kembang anaknya secara rutin. “Agar bisa selalu terpantau kondisi kesehatannya dan terhindar dari risiko stunting maupun kematian ibu dan anak," sambungnya.

Editor: Nur Khoerudin

Tags

Terkini

X