PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Pekalongan, Arif NS SH MH mengingatkan kepada anggotanya untuk tetap menjaga profesionalisme serta dan menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Hal itu ditekankan, mengingat saat ini memasuki tahun politik.
Demikian disampaikan Arif NS SH SM, dalam halal bi halal DPC Peradi Pekalongan yang digelar di Hotel Sahid Mandarin Pekalongan, Sabtu 20 Mei 2023. Hadir unsur mitra penegak hukum, Polres Pekalongan Kota, Kejari Pekalongan, Pengadilan Negeri (PN) Pekalongan, serta sejumlah advokat Peradi.
Baca Juga: Dukung Pelaksanaan Perma No. 3 Tahun 2022, Peradi Pekalongan Siapkan Empat Ruang Virtual
"Jangan sampai, dalam melakukan pembelaan terhadap klien, justru menimbulkan perpecahan karena adanya perbedaan pendapat antar sesama advokat," tegas Arif NS SH MH, didampingi Sekretaris DPC Peradi Pekalongan, Damirin SH.,
Dikatakan, Peradi Pekalongan sengaja menggelar halal bi halal, sebagai sarana untuk saling bersilaturahmi dan memafkan diantara sesama advokat. Bahkan, tahun ini kan tahun politik, sehingga dirinya berpesan kepada rekan seprofesinya agar di dalam melakukan pembelaan, tetap menjaga profesionalisme, dan yang diutamakan adalah keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dan, jika memang ada perbedaan, dalam menangani sebuah permasalahan, lanjut dia, harus tetap diupayakan diselesaikan secara normatif yuridis. Bukan sebaliknya, terprovokasi kemudian justru terjadi perbuatan melawan hukum.
Baca Juga: DPC Peradi Pekalongan, Batang dan Tegal Resmi Dilantik
“Jadi, kita akan memperjuangkan itu dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat. Boleh berbeda politik, tetapi dalam rangka penegakan hukum juga jangan sampai hukum dipolitisir,” tegasnya. Halal bi halal sendiri mengusung tema ‘Bersama Peradi kita tingkatkan solidaritas dan soliditas serta profesionalisme profesi Advokat’.
Halal bi halal dimaksud, juga dalam rangka menjaga solidaritas antar advokat yang tergabung dalam DPC Peradi Pekalongan. Dimana, sesama advokat dalam melakukan pembelaan profesi, melakukan pembelaan terhadap klien masing-masing, sudah barang tentu ada perbedaan-perbedaan pendapat yang kemungkinan juga akhirnya terjadi suatu perbuatan yang kurang menyenangkan, salah, ataupun khilaf. Sehingga, momentum inilah sebagai ajang saling memaafkan.
