Dasar Jurnalistik Turun di Bulan Ramadan

- Kamis, 13 April 2023 | 20:37 WIB
Santri peserta GSM foto bersama Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, pengasuh Ponpes Al Hikmah dan Wapimred Suara Merdeka, Rukardi.www.suaramerdeka.com (Ali Basarah)
Santri peserta GSM foto bersama Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, pengasuh Ponpes Al Hikmah dan Wapimred Suara Merdeka, Rukardi.www.suaramerdeka.com (Ali Basarah)


PEMALANG,suaramerdeka-pantura.com - Gerakan Santri Menulis (GSM)adalah kegiatan penting dan bermanfaat apalagi diselenggarakan di bulan Ramadan. Hal itu disampaikan KH Mustofa Hadna pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Mereng, Warungpring saat pembukaan GSM ke-29 di pondoknya, Rabu (12/4).

Menurut dia di bulan Ramadan diturunkan dasar-dasar jurnalistik yaitu dengan turunnya surat Al Alaq. "Surat Al Alaq adalah perintah untuk membaca, jurnalistik yang bagus bisa membaca ayat-ayat mulia agar saat memproses berita bisa ingat Tuhan, "kata Hadna.

Kalau menulis lanjutnya harus ingat bahwa yang menulis adalah manusia sehingga berita yang ditulisnya mulia. Sebaliknya apabila sebuah karya kalau tidak diedit maka bisa menjadi berita hoaks.

Hadna setuju kegiatan GSM yang digagas Suara Merdeka ini lantaran untuk meletakkan landasan ilmu jurnalistik. Bagi santri dia berpesan untuk menggali ilmunya di GSM sebab, bisa saja kelak mereka menjadi bagian dari jurnalistik.

Wakil Pimpinan Redaksi Suara Merdeka, Rukardi mengatakan medianya punya tanggung jawab untuk memberikan sumbangsih. "Tugas utama santri itu menulis, kiai-kiai sepuh rata-rata adalah menulis, beliau-beliau punya karya tulis antara lain KH Hasyim Ashari, Gus Mus, Soleh Darat, Ahmad Dahlan, semuanya menulis karena itu kami datang untuk memberikan sentuhan,"kata Rukardi.

Lebih lanjut dia mengatakan fundamental jurnalistik ada pada saat bulan Ramadan. Surat Al kahfi kata dia berkisah mengenai ilmu gusti Allah yang sangat luas. Kalau ditulis dengan tinta seluas lautan pun tak pernah cukup. Ini menunjukkan Islam mendukung umatnya untuk menulis.

Adapun menulis dalam era kekinian tidak hanya dalam bentuk buku dan surat kabar. Sebab ketika media bertransformasi, disturbsi maka muncullah media sosial. Menurutnya bagi generasi Z, mereka lebih akrab dengan media-media baru yaitu media sosial.

Menulis dalam konteks hari-hari ini bisa ditafsirkan menulis untuk media-media tersebut sebagai konten kreator. Gus Mus lanjutnya berpesan untuk memunculkan Islam yang ramah kepada publik agar medsos tidak dikuasai orang-orang yang tidak ramah sebab orang-orang penulis hoaks mendominasi medsos.

Kepala Kantor Kemenag Pemalang Roziqun berharap GSM yang sudah dilaksanakan ke-29 kali ini bisa melahirkan penulis-penulis baru yang berwawasan kebangsaan. "Gerakan merah marun sebuah persatuan yang harus dikedepankan yaitu gerakan menyemai ramah untuk masyarakat rukun,"kata dia.

GSM di Pondok Pesantren Al Hikmah Mereng ini dibuka oleh Plt Bupati Bupati Pemalang, Mansur Hidayat. "Pemerintah daerah mengajak untuk mengikuti gerakan yang baik-baik, yang positif agar yang negatif bisa tersingkir dengan sendirinya karena menulis adalah sesuatu yang perlu untuk digerakkan,"kata Mansur.

Editor: Nur Khoerudin

Sumber: Pemkab Pemalang, Kemenag Pemalang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Seleksi Penerimaan Polri Tidak Dipungut Biaya

Kamis, 28 Maret 2024 | 14:57 WIB

Didatangi Polisi, Perang Sarung di Pemalang Gagal

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:07 WIB

Pengedar Obat Keras Tertangkap Operasi Pekat Candi

Kamis, 21 Maret 2024 | 15:34 WIB

Bupati Pemalang Lantik 81 Pejabat

Rabu, 20 Maret 2024 | 16:35 WIB

Perbaikan Selesai, Jembatan Comal Dibuka Kembali

Senin, 18 Maret 2024 | 22:52 WIB

TPA Pesalakan Pemalang Dihijaukan

Senin, 18 Maret 2024 | 16:47 WIB

Jembatan Comal Rusak, Lalu-lIntas Dialihkan

Jumat, 15 Maret 2024 | 16:18 WIB
X