PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com – Sebanyak 322 calon jemaah haji Kota Pekalongan yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini menjalani tes kebugaran di Stadion Hoegeng. Tes kebugaran bagi calon jemaah haji dilaksanakan selama dua hari, Jumat (10/3) dan Sabtu (11/3).
Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Maysaroh mengatakan, pengukuran kebugaran bagi calon haji dibagi menjadi dua. Pertama, rockport. Yaitu jalan cepat atau lari sejauh 1,6 kilometer.
“Yang kedua, bagi calon haji yang memiliki penyakit penyerta akan diukur seberapa jauh jalan kaki semampunya selama 6 menit,” terangnya.
Menurut Maysaroh, pengukuran kebugaran bertujuan agar calon haji ketika berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji dalam kondisi yang bugar. Disebutkan Maysaroh, ada tiga kategori nilai pengukuran kebugaran pada calon jemaah haji. Meliputi bugar, kurang bugar, dan tidak bugar.
"Setelah mengetahui tes kebugaran akan dilakukan pembinaan dengan beragam program pelatihan sesuai keadaan calon jemaah haji," tambahnya.
Pengukuran kebugaran calon jemaah haji mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan itu dijelaskan, dalam rangka perlindungan terhadap jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadahnya sesuai dengan ketentuan Syariat Islam perlu dilakukan pembinaan dan pelayanan kesehatan sejak dini.
Pembinaan kesehatan jemaah haji sejak dini ditujukan untuk mewujudkan istithaah kesehatan jemaah haji. Istithaat kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam.