Dongkrak PAD Kota Pekalongan, Muara Sungai Dikeruk

- Minggu, 12 Maret 2023 | 17:29 WIB
Anak buah kapal bersantai di atas kapal usai membongkar hasil tangkapan di TPI Kota Pekalongan.
Anak buah kapal bersantai di atas kapal usai membongkar hasil tangkapan di TPI Kota Pekalongan.

PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan mengeruk muara sungai  yang menjadi jalur keluar masuknya kapal nelayan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan.

Pengerukan dilakukan karena terjadi pendangkalan akibat sedimentasi yang cukup parah. Akibatnya, kapal-kapal besar yang akan menjual hasil tangkapan ikan di TPI Kota Pekalongan tidak bisa masuk.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson menjelaskan, pengerukan telah dilakukan sejak Januari dan Februari lalu. "Pada Januari, muara sungai dikeruk selama enam hari. Kemudian pada 17-24 Februari lalu, kami keruk kembali,” kata Mahson, Jumat (10/3).

Pada Maret ini, muara sungai direncanakan akan dikeruk lagi. Mahson mengatakan, pelaksanaan proyek pengendalian banjir dan rob Sungai Banger-Loji menyebabkan semua kapal yang ada di selatan berpindah ke utara. Sehingga mempengaruhi lalu lintas hilir mudik kapal dan berdampak terhadap PAD dari sektor perikanan.

Lebih lanjut Mahson mengatakan, pada 2022 lalu, TPI Kota Pekalongan diberikan amanah untuk menyumbang PAD sebesar Rp 5,6 miliar. Dari target yang ditetapkan tersebut hanya tercapai Rp 4,4 miliar atau 79,19 persen. Pada 2021, dari target PAD sebesar Rp 5,5 milliar, terealisasi 79,12 persen.

Menurut dia, tidak tercapainya target PAD tersebut salah satu faktornya adalah pendangkalan muara. “Pendangkalan muara serta proyek nasional penanggulangan banjir dan rob berpengaruh pada lalu lintas hilir mudik kapal yang akan lelang di TPI Pekalongan," tambahnya.

Ia berharap, pengerukan muara sungai tersebut bisa mengatasi pendangkalan muara akibat sedimentasi. Sehingga kapal-kapal besar bisa masuk ke TPI Kota Pekalongan untuk menjual hasil tangkapan.

Dengan demikian diharapkan bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan. “Harapannya, muara bisa normal kembali dan lalu lintas kapal bisa teratur,” sambungnya.

Mahson menyebutkan, tahun 2023, PAD dari sektor perikanan ditarget Rp 5 miliar. Dari target PAD tersebut, hingga awal Maret ini sudah tercapai 10 persen atau sekitar Rp500 jutaan dari nilai retribusi.

Editor: Nur Khoerudin

Tags

Terkini

X