TEGAL, suaramerdeka-pantura.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal bertekad mewujudkan zero stunting atau tidak ada kasus stunting di wilayahnya.
Oleh karena itu, dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting, Pemkot Tegal melalui melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) Kota Tegal, mengadakan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kegiatan yang berlangsung awal Maret 2023 ini ditujukan bagi 211 TPK (633 orang), yang terdiri dari tiga unsur seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Institusi Masyarakat Pedesaan (IPM) dan Bidan.
Baca Juga: DPPKBP2PA dan Suara Merdeka Terapkan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
Kepala DPPKBP2PA Kota Tegal, Mohamad Afin mengatakan, pemerintah memandang masalah stunting menjadi musuh bersama.
"Kota Tegal harus zero stunting. Harapan kita semua harus peduli terharap masalah stunting," jelas Afin.
Menurut dia, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronik pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) serta terjadinya infeksi berulang karena pola asuh yang tidak memadai. Pola tumbuh yang seperti ini tentu menjadi permasalahan bagi anak ke depannya.
Oleh karena itu, percepatan pencegahan dan penurunan stunting harus menjadi langkah bersama. Terutama dinas-dinas terkait harus satu langkah dalam program percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: Kenakan Sarung Batik, Hakim PN Pekalongan Seru Main Futsal, Meriahkan HUT IKAHI Ke-70
"Alhamdulillah, Kota Tegal telah membentuk TPK yang memiliki tugas penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan bantuan sosial serta pengawasan atau pengamatan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting yang bertujuan meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga atau keluarga berisiko stunting," terangnya.
Adapun sasaran TPK yakni para calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pascapersalinan (nifas) dan balita usia 0-59 bulan.
"Saya berharap ke depan kita bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil yang lebih baik. Meski kita tidak akan mencapai hal yang sama secara ideal, tetapi kita berharap ke depan ada penurunan yang signifikan, sehingga kondisi stunting di Kota Tegal ini tidak ada lagi, atau zero stunting," tegasnya.
Seperti diketahui, Pemkot Tegal berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 7,1 persen dalam periode satu tahun, pada 2021- 2022. Dari angka semula 23,9 persen, kini berada di angka 16,8 persen.
"Kini angka stunting Kota Tegal berada di bawah angka rata-rata stunting nasional dan provinsi. Semoga 2024 nanti angka stunting bisa turun hingga 14 persen," tukasnya.