Fadia Arafiq Imbau Santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni Utamakan untuk Kejar Cita-Cita Tinggi

- Kamis, 9 Maret 2023 | 00:05 WIB
MENYAPA - Pemkab Pekalongan kembali menggelar program ''Fadia Menyapa'', untuk kali ketiga dilaksanakan di SMA Al-Fusha di Kompleks International Boarding School of Al Fusha (Pondok Pesantren Terpadu) di Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Senin 6 Maret 2023. (suaramerdeka-pantura.com)
MENYAPA - Pemkab Pekalongan kembali menggelar program ''Fadia Menyapa'', untuk kali ketiga dilaksanakan di SMA Al-Fusha di Kompleks International Boarding School of Al Fusha (Pondok Pesantren Terpadu) di Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Senin 6 Maret 2023. (suaramerdeka-pantura.com)

 

KAJEN, suaramerdeka-pantura.com – Pemkab Pekalongan kembali menggelar program ''Fadia Menyapa'', untuk kali ketiga di Kompleks International Boarding School of Al Fusha Kedungwuni (Pondok Pesantren Terpadu) di Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Senin 6 Maret 2023.

Kegiatan ini menjadikan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq sebagai narasumber utama di Pondok Pesantren Terpadu Al Fusha Kedungwuni, dalam menyampaikan program-program pemerintah. Kehadiran Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pondok Pesantren Terpadu Al Fusha Kedungwuni  diikuti sejumlah rombongan pejabat dan Kepala OPD terkait.

Sejumlah program yang disampaikan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam ''Fadia Menyapa'' ke SMA/SMK dan setingkatnya di wilayah Kabupaten Pekalongan, yakni Pencegahan Pemberatasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), penanggulangan kekerasan di sekolah (bullying), dan pencegahan pernikahan dini, serta program unggulan Pemkab Pekalongan lainnya.

Baca Juga: Didedikasikan Bagi Orangtua, Fadia Arafiq Bangun Masjid Akhtarunnisa Arafiq di Langkap Kecamatan Kedungwuni

Di awal sambutannya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq memberikan pesan khususnya kepada santri dan santriwati Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni agar tidak buru-buru menikah setelah lulus. Penyebabnya, pernikahan dini dapat menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kematian ibu dan anak. Selain itu, pernikahan dini dapat memicu tingginya angka perceraian.

''Oleh karena itu, setelah lulus dari Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni, sebaiknya jangan buru-buru nikah dulu. Tunggu sampai kalian dewasa dan berusia matang, kejarlah cita-cita yang tinggi dulu. Baru setelah itu, mencari pasangan dan menikah. Ini bisa mencegah terjadinya angka kematian ibu dan anak maupun tingkat perceraian yang tinggi,'' terang Fadia Arafiq.

Dirinya berharap santri dan santriwati di Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni mampu membuat para orangtuanya dan almamaternya bangga setelah lulus, dengan meraih cita-cita atau prestasi. Untuk itu, dia meminta santri dan santriwati di Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni untuk terus rajin belajar.

Baca Juga: Jangan Menunggu Dikomplain, Fadia Arafiq Minta Jalan Rusak Segera Dilakukan Pemeliharaan

''Hal yang utama sebagai seorang pelajar, saya minta kalian harus punya cita-cita tinggi dan berusaha keras menggapainya. Apalagi untuk santriwati, kalian bisa mencontoh dengan melihat bahwa Bupati Pekalongan adalah merupakan seorang wanita,'' papar Fadia Arafiq.

''Ini juga berlaku bagi para santri, asalkan semuanya mau berusaha, berusaha dan terus berusaha serta berdoa maka Insya Allah bisa terwujud,'' ungkap Fadia Arafiq.

Tidak hanya itu, para santri dan santriwati Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni pun diimbau agar menjauhi narkoba yang dapat merugikan diri sendiri, dan menghancurkan masa depan mereka.

Baca Juga: Kondisi Bergoyang-Goyang Mengkhawatirkan, Fadia Arafiq Tinjau Langsung Jembatan Gantung di Galangpengampon

Fadia Arafiq juga mewanti-wanti agar santri dan santriwati Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha Kedungwuni waspada terhadap oknum-oknum yang memanfaatkan anak-anak sekolah menjadi kurir narkoba. Penyebarluasan narkoba tentunya dapat berakibat pada rusaknya masa depan generasi bangsa.

''Sekarang banyak anak sekolah yang mencoba mencari tambahan penghasilan dengan menjadi kurir. Niatnya tentu saja bukan untuk menjadi kurir narkoba tapi menjadi kurir barang. Hanya saja, tidak jarang mereka dimanipulasi dan tidak tahu kalau barang yang diantarkan adalah narkoba. Jadi mohon lebih hati-hati, karena ini yang bahaya untuk anak-anakku semua,'' tegas dia.

Halaman:

Editor: Nur Khoerudin

Tags

Terkini

X