KAJEN, suaramerdeka-pantura.com – bencana alam banjir melanda Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan sejak awal Januari 2023. banjir terjadi setelah curah hujan tinggi turun beberapa hari, diikuti limpasan air dari Sungai Meduri. Akibat bencana alam banjir, ratusan orang terpaksa mengungsi ke beberapa titik lokasi yang aman.
Dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Tegal bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan paket sembako kepada para korban bencana alam banjir.
Pemimpin Cabang PNM Tegal, Ahmad Nur Muharam, mengatakan, bantuan diserahkan kepada para Nasabah PNM Mekaar di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, pada Kamis 12 Januari 2023.
''Saya turut berduka kepada para nasabah PNM Mekaar yang terdampak dari bencana alam banjir. Kami harap adanya bantuan ini dapat meringankan beban para nasabah. Semoga musibah ini cepat hilang dan berlalu, sehingga mereka bisa beraktifitas normal kembali,'' ucap Ahmad yang hadir pada kegiatan penyerahan bantuan tersebut.
Penyerahan bantuan sembako di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, juga dihadiri Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pekalongan Mukhtharuddin Ashraff Abu, selaku perwakilan dari Pemerintahan Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Museum Situs Semedo Menjadi Destinasi Wisata Edukasi Unggulan Kabupaten Tegal
Tujuan penyerahan bantuan tersebut, kata Ahmad, untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam banjir, khususnya yang menjadi nasabah PNM Mekaar di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto.
''Kami memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana karena bencana alam banjir, serta sekaligus memberikan dukungan kepada nasabah agar bisa semangat dan bangkit di tengah bencana alam banjir yang melanda,'' papar dia.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas, Polda Jateng Kunjungi Kantor Suara Merdeka Tegal
Untuk diketahui, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp202,4 T kepada Nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 13.921.722 nasabah, pada 31 Desember 2022.
Saat ini, PNM memiliki 3.510 kantor layanan PNM Mekaar dan 705 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia, yang melayani UMK di 34 Provinsi, 513 Kabupaten/Kota, dan 6.655 Kecamatan.