BREBES, suaramerdeka-pantura.com - Sedikitnya 25 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Brebes, kini masuk peta rawan penyebaran HIV/ AIDS, dan sebagai sasaran pemantauan.
Fokusnya dengan melakukan Voluntary Counseling and Testing kepada orang yang rentan terpapar HIV/ AIDS. Bahkan, rencananya realisasi pemetaan populasi kunci itu akan melibatkan semua stakeholder terkait.
Kepala Dinas (Dinkes) Kesehatan Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso mengungkapkan, pemetaan pada 25 titik rawan penyebaran HIV/ AIDS ditentukan berdasarkan sejumlah faktor.
Baca Juga: Sabet 15 Emas, Wanasari Juara Umum Porkab Brebes
Di antaranya, adanya komunitas atau lokasi yang berkaitan dengan penyebaran, karena menjadi tempat prostitusi atau titik kumpul.
Lokasi aktivitas Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) itu, ada di Ciregol Kecamatan Tonjong. Kemudian, Desa Klikiran (Jatibarang), Blok Kerseman Desa Bulusari (Bulakamba) , Lawang Ijo Desa Kluwut (Bulakamba), Pangkalan Truk Desa Kecipir (Losari), dan Alun-alun Kota Brebes.
"Titik populasi kunci sebaran HIV/ AIDS lainnya, cenderung lebih tertutup. Ini karena masih berkedok warung remang-remang," ungkapnya.
Menurut dia, dalam pemetaan populasi kunci itu, sasarannya tidak hanya WPSL. Namun menyasar juga komunitas Lesiban, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Sebab, kategori itu dinilai sangat rentan terjadinya penularan HIV/ AIDS.
Baca Juga: 12 Penemu Fosil Purba Situs Bumiayu Terima Kompensasi
"Sehingga kami harapkan hasil pemetaan populasi kunci menjadi acuan pasti potensi penyebaran kasus baru," sambungnya.