BPOM Temukan Takjil Mengandung Rhodamin dan Formalin

- Minggu, 24 April 2022 | 16:19 WIB
BERIKAN PENJELASAN : Kepala Balai Besar POM Semarang, Sandra Maria Philomena Linthin memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan usai sosialisasi BPOM di Rumah Aspirasi HD Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Sabtu (23/4/2022).  (Dwi Putra GD )
BERIKAN PENJELASAN : Kepala Balai Besar POM Semarang, Sandra Maria Philomena Linthin memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan usai sosialisasi BPOM di Rumah Aspirasi HD Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Sabtu (23/4/2022). (Dwi Putra GD )

SLAWI, suaramerdeka-pantura.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menemukan sejumlah takjil yang mengandung bahan berbahaya berupa rhodamin dan formalin. Bahan berbahaya itu terdapat pada makanan mie bakso, es cendol, sirup manis serta makanan botok.

“Sejak 14 hari lalu, kami sudah mengambil sampel takjil sebanyak 218 makanan dan minuman. Dari jumlah itu, 8 sampel masih mengandung bahan berbahaya,” kata Kepala Balai Besar POM Semarang, Sandra Maria Philomena Linthin usai melakukan sosialisasi di Rumah Aspirasi HD Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Sabtu (23/4/2022).

Dikatakan, sampel makanan yang mengandung bahan berbahaya berupa rhodamin terdapat pada mie bakso, es cendol, sirup manis dan aneka minuman es.

Baca Juga: Polres Tegal Gelar Vaksinasi Malam Hari di Masjid Agung Slawi

Sementara itu, makanan yang mengandung formalin terdapat pada makanan botok yang terbuat dari ikan teri.

“Kami juga telah melakukan pengawasan terhadap minyak goreng kemasan. Sejauh ini, minyak goreng masih aman, terkecuali minyak goreng curah bukan kewenangan kami,” terangnya.

Menjelang Lebaran, lanjut dia, BPOM lebih intensif dalam pengawasan makanan dan minuman. Bahkan, BPOM sudah mulai pengawasan sejak 28 Maret 2022 atau sepekan sebelum puasa.

Pengawasan ketat itu akan dilakukan hingga sepekan setelah Lebaran. Pengawasan dimulai dari distributor, hypermarket, swalayan hingga pasar tradisional.

Baca Juga: 564 Personel Gabungan Disiapkan Selama Operasi Ketupat Candi 2022 di Kabupaten Tegal

“Selama 4 minggu sudah ada 67 sarana yang dilakukan pengawasan. Dari jumlah itu, 32 sarana atau 47 persen masih mendapati makanan rusak, kadaluarsa, dan tanpa izin edar,” beber Sandra.

Menurut dia, pengawasan itu baru dilakukan di 14 kabupaten/ kota di Jateng, dan penemuan makanan tersebut merata di semua kabupaten/ kota yang telah diawasi. Makanan yang kedapatan rusak, kadaluarsa dan tanpa izin edar sebanyak 548 buah, dan langsung diamankan untuk dimusnahkan.

“Tidak ada unsur kesengajaan, hanya teledor saja. Jadi tidak sampai ranah hukum,” ucapnya.

Ditambahkan, BPOM tiap tahun melakukan uji sampel makanan dan produk lainnya sebanyak 4 ribu sampel. Jika ada yang melanggar aturan, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum.

“Hingga April ini sudah ada lima kasus yang dinaikan ke pengadilan. Rata-rata produk jamu dan kosmetik,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Siwi Nurbiajanti

Tags

Terkini

Jamaah Calon Haji dari Tegal Alami Mabuk Udara

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:08 WIB
X