TEGAL, suaramerdeka-pantura.com - Dalam upaya menumbuhkan ekosistem seni rupa di Tegal dan sekitarnya, Galeri Sewusiji, Jalan Gatot Subroto, Debong Kulon, Kota Tegal, menggelar pameran tunggal lukisan karya Eko Tunas.
Pameran berlangsung mulai Sabtu ini, 5 Maret 2022 hingga Senin, 14 Maret mendatang. Pameran yang diadakan di galeri satu-satunya wilayah pantura barat Jawa Tengah itu mengambil tema, "Re-Discovery".
Pameran menghadirkan sebanyak 30 lebih karya Eko Tunas, dengan menggunakan media kanvas maupun kertas, dengan cat akrilik, cat minyak, hingga pencil.
Baca Juga: Harga Kedelai Tembus Rp 11.400/Kg, Perajin Tahu Berharap Mendapat Subsidi Pemerintah
Eko Tunas sendiri pameran pertama di Tegal tahun 1981 atau lebih dari 40 tahun lalu.
Suriali Andi Kustomo dari Galeri Sewusiji mengatakan, Eko Tunas dipilih karena menurutnya paling siap dengan karya-karya yang dipamerkan. Itu diperoleh dari pantauannya keliling ke beberapa pelukis di Tegal dan sekitarnya.
"Banyak sebenarnya pelukis di wilayah Tegal, Brebes, dan Pemalang. Namun kebanyakan mereka sudah disibukkan mengajar atau bekerja lainnya. Jadi karya mereka karya lama atau tak lagi melukis sama sekali," katanya.
Re-Discovery mengungkap ikhtiar Eko Tunas yang terus melakukan pencarian kreatif dalam menyuguhkan karyanya ke publik. Perjalanan kesenian Eko yang memang diawali dari melukis, sempat puluhan tahun surut meskipun Eko mengaku ia tetap aktif melukis.
Baca Juga: Ansor Karangmulya Galang Dana Untuk Bantu Anak Pengidap Tumor
"Ini tema tentang penemuan kembali, baik dari sisi kami melihat Eko maupun menurut kami bagi Eko," kata Andi yang dikenal sebagai praktisi usaha sekaligus aktif berkesenian.
Kehadiran pameran yang terbuka untuk umum ini di Tegal diharapkan bisa menjadi oase bagi masyarakat terutama anak-anak muda di Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang. Sehingga mampu menumbuhkan apresiasi dan gairah berkesenian.
Menurut Andi, kehadiran Sewusiji diharapkan pula memotivasi para pelukis untuk berani berpameran.
"Ini peluang bagi teman-teman yang selama ini kesulitan pameran karena tidak adanya galeri. Kami terbuka meskipun tetap ada kurasi nantinya," kata Andi yang juga duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal.
