diabetes sudah akrab dan popular di tengah kehidupan masyarakat, dengan julukan kencing manis, karena penyakit mematikan dengan berbagai komplikasi ini, tak hanya diderita orang tua saja, sekarang banyak usia muda, bahkan anak-anak

diabetes Mellitus atau sering disebut juga kencing manis merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena insulin dalam tubuh tidak bekerja dengan baik sehingga gula di dalam darah tidak dapat dimetabolisme secara optimal.
Insulin adalah hormon alami dalam tubuh yang dihasilkan oleh organ pankreas dan berfungsi mengendalikan kadar gula dalam darah.
Menurut data International diabetes Federation (IDF), pada tahun 2019 ada sekitar 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak ke-5 di dunia.
Organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) memperkirakan jumlah penderita diabtes melitus di Indonesia akan terus melonjak, dari semula 19,5 juta orang di tahun 2019 menjadi sekitar 21,3 juta orang di tahun 2030.
diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan, penyakit diabetes melitus sering tidak disadari oleh penderitanya, dan saat disadari sudah terjadi komplikasi.
Beberapa komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus adalah meningkatkan terjadinya resiko penyakit jantung, stroke, neuropati, retinopati diabetikum, gagal ginjal, amputasi karena luka DM, bahkan berujung pada kematian.
Untuk mencegah komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes melitus maka perlu dipertahankan perilaku perawatan diri sendiri (self care) secara mandiri dalam kehidupan sehari hari.
Penatalaksanaan penyakit diabetes melitus di puskesmas menjadi tanggung jawab petugas kesehatan, namun setelah pasien dipulangkan maka pasien harus mengambil alih tanggung jawab tersebut dengan cara melakukan perawatan diri secara mandiri untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih buruk.
Self efficacy (keyakinan diri) mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa memotivasi diri sendiri dan bertindak. Keyakinan mendorong proses kontrol diri untuk mempertahankan perilaku yang dibutuhkan dalam mengelola perawatan.
Keyakinan diri yang tinggi pada pasien diabetes melitus diperlukan supaya mereka memiliki keyakinan dan keberhasilan dalam melakukan penatalaksanaan secara mandiri. Individu yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan mampu mengelola gejala, pengobatan, perubahan fisik, dan gaya hidup sehingga dapat beradaptasi dengan kondisinya.
Self care merupakan kebutuhan manusia terhadap kondisi perawatan diri sendiri yang penatalaksanaannya dilakukan secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kesehatan.
Perawatan mandiri yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus meliputi pola makan, olahraga, minum obat secara teratur, monitoring gula darah, dan perawatan kaki. Peningkatan aktivitas perawatan diri akan berdampak terhadap peningkatan status kesehatan pasien diabetes melitus karena perawatan diri merupakan dasar untuk mengontrol diabetes.
Peningkatan manajemen perawatan diri akan berdampak terhadap peningkatan status kesehatan pasien diabetes melitus karena perawatan diri merupakan dasar untuk mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi.