Produsen Kue Keranjang Mulai Kebanjiran Order

- Jumat, 13 Januari 2023 | 05:54 WIB
Sejumlah pegawai rumah produksi Kue Keranjang Sido Makmur, Jalan Blimbing, Kelurahan Pekauman, Kota Tegal, menempel stiker sebelum dikemas dan didistribusikan ke sejumlah kota-kota besar, Kamis (12/1/2023). (Haikal Adithya )
Sejumlah pegawai rumah produksi Kue Keranjang Sido Makmur, Jalan Blimbing, Kelurahan Pekauman, Kota Tegal, menempel stiker sebelum dikemas dan didistribusikan ke sejumlah kota-kota besar, Kamis (12/1/2023). (Haikal Adithya )

TEGAL, suaramerdeka-pantura.com - Produsen Kue Keranjang dari rumah produksi Kue Keranjang Sido Makmur, Jalan Blimbing, Kelurahan Pekauman, Kota Tegal, mulai kebanjiran order menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2023.

Pemilik Kue Keranjang Sido Makmur, Mindayani Wirdjono (82) mengatakan, peningkatan pesanan terjadi sejak satu pekan lalu, bersamaan dengan langkah pemerintah mencabut PPKM.

Ibu delapan anak ini menyebut bahwa produksi kue ikonik Imlek itu mampu mencapai 500-600 kilogram per hari. Jika dikalkulasikan, dalam satu periode jumlah produksi mencapai sekitar enam ton.

Baca Juga: Merespon Permintaan Korban Banjir, Dekranasda Kabupaten Pekalongan Salurkan Bantuan Pompa Penyedot Banjir

"Tahun ini ada sedikit peningkatan sekitar 5-10 persen. Seiring perekonomian membaik, ditambah status PPKM dicabut, pesanan semakin mengalir deras," ucap Mindayani saat ditemui, Kamis (12/1/2023).

Usaha keluarga yang berlangsung sejak 1982 ini, diketahui telah mempekerjakan sebanyak 20 pegawai lebih. Di usia yang tidak lagi muda, Mindayani kini dibantu kedua anaknya.

Adapun Kue Keranjang Sido Makmur banyak didistribusikan ke beberapa kota-kota besar, seperti Semarang, Solo, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Karawang, Jakarta dan Bekasi.

"Saya masih memproduksi empat varian rasa, yakni original, cacao, pandan dan frambos. Satu hari bisa 500-600 kilogram, dengan perbandingan 250 kilogram tepung ketan dan 250 kilogram gula," tukasnya.

Baca Juga: Pemkot Pekalongan Tetapkan 12 Program Prioritas Pembangunan 2024

*Belajar dari pembantu tetangga*
Di balik kejayaannya saat ini, Mindayani turut mengisahkan perjalanan usaha kue keranjangnya. Itu bermula dari tawaran pekerja rumah tangga (PRT) tetangganya dulu saat masih berjualan di Jalan Veteran.

Menurutnya, tetangga tokonya yang berjualan jamu mengalami kesulitan ekonomi hingga gulung tikar. Kemudian, PRT dari toko jamu tersebut menawarkan diri untuk berkerja sama memproduksi Kue Keranjang.

"Jauh sebelum jualan Kue Keranjang, saya sempat punya toko di Jalan Veteran, Kota Tegal. Tetangga saya jualan jamu, tapi bangkrut. Setelah itu, pembantu toko jamu mengajak agar saya memproduksi Kue Keranjang. Dia bersedia mengajari dari nol. Karena kebetulan, anak dari tetangga saya itu sempat memproduksi Kue Keranjang," tutur Mindayani.

Baca Juga: Perwakilan Pedagang IBC Mengadu ke Dewan, Keluhkan Lahan Fasilitas Umum Hendak Dilelang Pihak Pengembang

Berkat kegigihan, keuletan dan campur tangan (olahan) dari PRT bernama Wa Nya Meng, Mindayani mengaku bisa seperti sekarang.

"Pembantu tetangga saya itu namanya Wa Nya Meng. Berkat jasa dia, saya bisa seperti ini," ucapnya berkaca-kaca.

Halaman:

Editor: Siwi Nurbiajanti

Tags

Terkini

Pedagang Pengguna QRIS di Pemalang baru 36 ribu

Senin, 20 Maret 2023 | 16:21 WIB

Bank Indonesia Edukasi Rupiah ke Guru Ekonomi

Sabtu, 25 Februari 2023 | 20:37 WIB

Ditanam di Lahan Tidur, Jagung Berhasil Dipanen

Rabu, 22 Februari 2023 | 21:35 WIB

Pelaku IKM di Tegal Dilatih Membuat Kemasan Produk

Selasa, 21 Februari 2023 | 20:11 WIB
X