PEKALONGAN, suaramerdeka-pantura.com – Badan Pangan Nasional menyerahkan bantuan logistik pangan berupa cold storage chiller untuk menyimpan bawang merah kepada asosiasi bawang merah Kabupaten Brebes dan reefer container untuk daging unggas kepada BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pada Peringatan Hari Pahlawan dan Hari Pangan Sedunia di Gedung Kansuz Shalawat Pekalongan, Kamis (11/11) sore.
Arief mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk keberpihakan pemerintah kepada petani dan peternak. Sebab, petani, peternak dan nelayan merupakan mitra strategis sekaligus ujung tombak dari ketersediaan pangan nasional.
“Bantuan ini diberikan seiring dengan kebutuhan para pelaku usaha, masyarakat petani dan peternak. Negara besar seperi kita ini, tidak boleh tidak berpihak pada teknologi. Setelah panen, tebas, pascapanen selesai, sudah. Tidak boleh seperti ini. Harus ada teknologi atau alat yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan. Kelihatannya sederhana,tapi ini akan sangat membantu,” paparnya.
Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu, harga ayam hidup jatuh di bawah Rp 15.000. Hal ini membuat peternak rugi. “Kasihan peternak. Sudah menunggu sekian lama, namun saat panen, ayamnya tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Sehingga nanti setelah ini keterlibatan BUMN, terutama bidang pangan. Ini sedang kami siapkan,” sambungnya.
Pihaknya terus berupaya membangun inklusifitas bagi petani, peternak dan nelayan melalui berbagai kebijakan pangan yang tidak hanya berorientasi pada keterjangkauan harga di hilir, tetapi juga kesetimbangan harga dari tingkat produsen.
Dalam rangkaian Peringatan Hari Pahlawan dan Hari Pangan Sedunia, Badan Pangan Nasional juga menyelenggarakan Bazar Pangan Murah dan UMKM di eks pendopo Kabupaten Pekalongan, Kamis (10/11) pagi. Menurut Arief, Bazar Pangan Murah dan UMKM tersebut merupakan salah satu upaya untuk menekan inflasi.
Arief menyebutkan, inflasi Indonesia di angka 5,9 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi di angka 5,7 persen. Sehingga inflasi harus diturunkan. "Pertumbuhan ekonomi kalau boleh harus lebih tinggi dari inflasi. Tidak ada gunanya jika inflasi lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Menurutnya, inflasi yang bisa dijaga berasal dari pola konsumsi, terutama dari barang barang pangan. “Presiden sudah menyampaikan kepada gubernur untuk menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp 2,17 triliun untuk menjaga inflasi,” sambungnya.
Artikel Terkait
Warga Dapat Sembako Murah dan Minyak Goreng Gratis di Bazar Pangan Murah dan UMKM