“Penjualan kambing meningkat tahun ini. Untuk sapi penjualannya turun, mungkin karena pembeli takut dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku,” jelas Tarmono.
Dia mengatakan, tahun ini ternak kambingnya terjual 80 ekor kambing, lebih banyak dibanding tahun lalu yang terjual 60 ekor.
Baca Juga: HUT Ke-62 Hari Adhyaksa, Kejari Kota Pekalongan Gelar Silaturahmi Ulama Umaro
Sementara penjualan sapi mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Dari 14 ekor yang dipelihara, baru terjual 11 ekor. Padahal biasanya mendekati Idul Adha, ternak sapi yang dipeliharanya sudah habis terjual.
Sapi yang dijual jenis Bhrahma, Limousin, Saron, Cokol. Untuk sapi harganya pun turun. Jika tahun lalu sapi bisa dijual dengan harga Rp 25 juta, maka tahun ini harganya turun menjadi Rp 23 juta.
Di Pasar Kambing tersebut, pedagang menjual kambing dengan harga bervariasi. Bahkan ada yang menjual kambing Marino dengan harga Rp 8 juta.