PEMALANG,suaramerdeka-pantura.com - Pedagang atau merchant yang menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran dalam jual beli di Kabupaten Pemalang baru mencapai 36.943 orang. Jumlah tersebut adalah capaian pada Januari tahun 2023.
Hal itu diungkapkan nara sumber acara Sinergi Katalisator Media eks Karesidenan Pekalongan, Sangga. Acara digelar oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Tegal di hotel Soloview, Sala Sabtu (18/3).
"Implementasi dan capaian QRIS per Januari 2023 Bank Indonesia KPw Tegal mencapai sebanyak 325.577 merchant,dari jumlah tersebut untuk Kabupaten Pemalang hanya 36.943 atau baru 11%,"kata dia. Angka tersebut adalah paling rendah jika dibandingkan dengan capaian daerah lain di eks Karesidenan Pekalongan.
Rendahnya capaian ini terjadi lantaran masih banyak pedagang yang resisten dengan penggunaan pembayaran Non-Tunai (QRIS). Masih banyak pedagang yang lebih mengandalkan pembayaran dengan uang tunai.
Untuk mengatasi kendala tersebut kedepan Bank Indonesia perlu menggandeng perbankan di Pemalang untuk sosialisasi lebih masif terkait kemudahan dan kelebihan transaksi non-tunai. Perbankan ini kelak mengakuisisi para pedagang untuk menggunakan QRIS.
Sementara itu Kepala KPw Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozi mengatakan ada tiga hal penting dalam kegiatan tersebut. Antara lain disampaikan tentang Ekonomi Hijau, implementasi dan capaian QRIS dan persiapan Bank Indonesia dalam menghadapi Idul Fitri 2023.
"Bank Indonesia siap membantu masyarakat dalam merayakan Lebaran 2023 dengan menyiapkan penukaran uang baru Idul Fitri,"kata Taufik.
Bank Indonesia lanjut dia akan membuka gerai-gerai penukaran uang baru di Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Kemudian ditambah lagi dengan membuka gerai penukaran uang baru di rest area jalan tol.
Rencana kebutuhan uang rupiah pada Idul Fitri 2023 mencapai Rp 5,04 triliun atau meningkat 5,52% sebesar Rp 305 miliar dari kebutuhan Idul Fitri tahun 2023 yang mencapai Rp 4,73 triliun. Adapun kebutuhan uang pecahan kecil pada Idul Fitri 2023 mencapai Rp 487,60 miliar, uang pecahan besar Rp 4,592 triliun