SOLO, suaramerdeka-pantura.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Tegal menyiapkan uang tunai sebesar Rp 5,04 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah eks Karesidenan Pekalongan selama periode Ramadan/Idul Fitri 1444 H (2023).
Jumlah tersebut meningkat sebesar 5,52 persen (yoy) atau Rp 305 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 4,73 triliun.
Penyediaan kebutuhan uang tunai ini memperhatikan mobilitas masyarakat yang mulai normal pasca Pandemi sehingga memicu transaksi keuangan lebih tinggi.
"Mobilitas masyarakat sudah normal dan pergerakannya juga tinggi, sehingga memicu transaksi lebih tinggi lagi dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi.Inilah yang menyebabkan transaksi dengan uang meningkat," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal M Taufik Amrozi pada konferensi pers di Hotel Sala View, Solo, Sabtu (18/3/2023).
Pada acara yang diikuti awak media se- Eks Karesidenan Pekalongan ini, Taufik menyebutkan, menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, diperkirakan kebutuhan uang pecahan besar dan uang pecahan kecil mengalami peningkatan. dibanding tahun sebelumnya.
Kebutuhan uang pecahan kecil diperkirakan meningkat Rp sebesar Rp 64 miliar menjadi Rp 487 miliar dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp 4,315 triliun menjadi Rp 4,592 triliun
Pelayanan penukaran uang, kata Taufik, akan dilakukan dengan membuka layanan penukaran dan loket khusus penukaran di kantor perbankan sampai dengan unit terkecil. Untuk itu, akan menetapkan hari pelayanan minimal 1 hari per minggu dan jam pelayanan penukaran.
KPw BI Tegal juga melaksanakan layanan kas keliling bersama perbankan di titik-titik keramaian di Kota Pekalongan dan Kota Tegal.
Menurut Taufik, pelayanan kas keliling bersama penukaran uang dilakukan oleh 11 bank, atau meningkat dibanding tahun 2022 yang dilakukan delapan bank.
Baca Juga: Banyak Aturan, ASN Tidak Netral Masih Terjadi
Adapun peluncuran layanan penukaran uang dan kas keliling bersama dilaksanakan pada Senin (27/3/2023) di Kota Pekalongan. Pelayanan selanjutnya akan dijadwalkan masing-masing bank di Kota Tegal dan Kota Pekalongan.
Dalam kesempatan itu, Taufik mengimbau masyarakat agar mewaspadai peredaran uang palsu karena temuan uang palsu cenderung meningkat pada masa Idul Fitri.
Pada tahun 2021 terdapat temuan sebanyak 2.575 lembar, tahun 2022 sebanyak 3.169 lembar dan di tahun 2023 sampai dengan Februari 2023 terdapat temuan sebanyak 467 lembar.
"Sebagai upaya pencegahan Bank Indonesia terus menggencarkan gerakan Cinta Bangga Paham Rupiah melalui berbagai kegiatan edukasi di semua lapisan masyarakat," tutur Taufik didampingi Pelaksana Unit Implementasi Pengelola Uang Rupiah, Bayu Supriyanto.
KPw BI Tegal juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Indonesian Standard (QRIS).